Pastikan Protokol Kesehatan, Disporapar Jateng Tinjau Destinasi Wisata

Semarang (wartajateng.id) – Selama libur panjang, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, adakan pemantauan destinasi wisata hotel dan restoran guna tegakkan protokol kesehatan di sekitar Semarang Kota dan kabupaten.
“Pemantauan hotel dan restoran menyasar ke beberapa tempat, Seperti Bandungan, sekitar Kabupaten Semarang dan kawasan Kota Lama,” ucap Ketua Tim Pantauan, Tanti Apriani kepada wartajateng.id, Minggu (01/11/2020).
Tanti yang juga sebagai Kasi Pengembangan Pasar Disporapar Jateng menambahkan, pemilihan lokasi pemantauan melalui koordinasi Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang dan kota Semarang dengan menunjuk beberapa lokasi yang diperkirakan jadi sasaran para pengunjung.
“Diantaranya hotel Griya Persada, destinasi wisata Celosia, Gedongsongo, Sidomukti dan Kota Lama,” katanya.
Dijelaskannya, pengelola sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat, mulai suhu tubuh, mengenakan masker, adanya tempat cuci tangan/handsanitizer, faceshield, pembersihan lokasi dengan disinfektan secara berkala, pembatasan jumlah pengunjung, dan jaga jarak.
“Selain itu, terdapat beberapa meja dan kursi bagi pengunjung yg belum berjarak, sehingga dilakukan tindakan secara edukatif dan humanis kepada pengelola,” jelasnya.
Namun, Rahayu tak menampik masih adanya kerumunan wisatawan yang tidak dapat dihindari utamanya di restoran saat kunjungan secara keluarga.
“Belum adanya operasi gabungan di restoran, sehingga banyak sekali pelanggaran Prokes dengan anggapan masih dalam 1 keluarga,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, pihaknya juga menyerahkan bantuan 100 faceshield kepada Pemkab Semarang yang akan diberikan kepada pengelola wisata dan desa wisata guna mendukung penegakan Prokes.
Sementara itu salah satu tim pantauan Eka Pramudya Ardhi menambahkan, adanya operasi gabungan di destinasi wisata Kabupaten Semarang guna mengedukasi pengunjung dengan tetap menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jaga jarak (3M).
“Mengingat selama ini operasi lebih digalakkan di tempat umum (pasar, jalan raya) sedangkan di destinasi wisata belum dilakukan,” tandasnya. (Shodiqin-01).